Semakin aku hitung, semakin aku sadar...bahwa dia ada..
Dan, sebenarnya..tidak perlu kuhitung..karena dia ada..dan aku merasakannya..dia benar benar ada..
aku mengetahuinya.
Dentingan bel stasiun mengiringi hangatnya topik yang sedang kami bicarakan,pagi itu..masih begitu dini..sedini hubungan kami..yang memang belum kami sadari..
Ditemani dua cup, vanilla latte & coklat panas yang mengepul di tangan kami masing masing,kami melanjutkan pembicaraan yang mulai bertopik,karena dinginnya udara pagi Semarang sudah mulai bisa diatasi dan membuat mata kami mulai terbuka...entah karena topiknya, hot beveragesnya, atau teman ngobrolnya..
yang pasti kami tahu, kami "ada" saat itu...
volume suaraku mulai merayap dan memenuhi seluruh dinding ruang tunggu executive stasiun, dan dia mulai mengingatkanku untuk bertoleransi terhadap orang lain, yang masih terkantuk dan mungkin ada yang tertidur di sofa..aku pun tersenyum simpul, menerima semua kritiknya..dan aku sangat senang dia ada untuk mengingatkanku..
Alunan adzan subuh mulai berayun ditelinga kami memanggil untuk "meeting" dengan "Sang Penguasa", dan alhamdulillah kami melewatkan subuhan bersama kami yang pertama di mushola stasiun.
Kenapa??
Dan, Kenapa??
Kenapa dan bagaimana ini terjadi??
Apakah ini??Apakah "Hal ini"??
Aku ada. dia ada. dan DIA pasti ada, diantara kami..
Dan aku tak tahu, perasaan ini ada, dan begitu nyata..dia memberiku segalanya,mesti dia tidak melakukan apapun.Dan aku pun memberinya segalanya, meski aku tidak melakukan apapun..aku hanya tahu, bahwa dia juga tahu, akan "Hal ini"..
Hal ini
terjadi
pada saat yang mungkin bersamaan..(mungkin)
begitu aneh memang,
tapi ini benar benar terjadi..
hahahaha........
that was my first time, to feel this, unpredictable thing,unpredictable moment..
but we knew, we want it..we feel it..
Seandainya aku boleh sombong pada dunia, pasti aku sudah berteriak: ada apa ini??
dan aku pun berteriak..kencang..kencang sekali...tapi sayang, terbatasi tembok dinding hatiku..tetapi, setiap sel dalam tubuhku mendengarnya..mengetahuinya...
aku pun tersenyum...
entah senyum apa..aku pun tidak begitu memahaminya..karena kusimpan senyumku ini,hanya dihatiku..
dan kusematkan diujung bibirku, sebuah senyum nyata...ketika aku dibelakang punggungnya..melewati segarnya udara Semarang pagi diatas sadel motornya,yang terbasahi oleh embun selama 3 jam teronggok di parkir stasiun...
karena aku harus pulang meninggalkan stasiun, dan berlabuh sementara di rumah gadis kecil yang telah menunggu kepulanganku..
tapi "Hal ini"..aku telah mengetahuinya...
Bahwa ada sesuatu yang telah berlabuh...
dan " Hal ini"...benar benar nyata..........
---Based on memory;26th Dec 2008---
No comments:
Post a Comment