Monday, June 15, 2009

Stasiun Tanggungharjo(1)

SEJARAH KOTA

Di Tanggung dan Kedungjati, Menyaksikan Sejarah Kereta Api

DARI lintasan rel kereta api pada sebuah jalan desa, satu bangunan tua berdinding kayu bercat putih diselingi warna biru pada beberapa bagian, terlihatkokoh berdiri. Suasananya sama sekali tidak mengesankan tempat yang berdiri sejak 135 tahun lalu sebagai tempat pelayanan publik yang biasa ramai dikunjungi orang.Bangunan yang masih kokoh dan terpelihara itu adalah stasiun kereta api di Desa Tanggung, Kecamatan Tanggungharjo, Kabupaten Grobogan (Jawa Tengah). Bersama Stasiun Kemi-jen, Semarang yang bangunannya sudah tidak bisa disaksikan lagi, stasiun ini merupakan yang tertua di Indonesia. Dibangun bersamaan dengan pembangunan rel KA pertama antara Kemijen-Tanggung sejauh 25 km yang diresmikan dan dioperasikan untuk umum 10 Agustus 1867.

Untuk menyaksikan peninggalan yang sangat berarti bagi dunia per-keretaapi-an di Indonesia itu, tak tersedia lagi angkutan KA yang bisa mencapai desa tersebut dalam waktu setengah jam dari Semarang. Kalaupun ada KA penumpang atau barang, Stasiun Tanggung hanya dilewati. Dengan mobil, jaraknya dari Semarang menjadi sekitar 40 km melalui Tegowanu di jalur Semarang- Purwodadi. Selain itu, ada jalan desa yang kondisinya parah untuk dilalui mobil.

"Stasiun ini tidak lagi berfungsi menaikkan atau menurunkan penumpang, tetapi hanya sebagai stasiun pengawas keamanan perjalanan kereta api di lintasan ini," ungkap B Sunarto, Kepala Stasiun Tanggung yang bekerja di sana sejak tahun 1974.

Meski demikian, bangunan yang tahun 1986/1987 hendak dibongkar dan ditempatkan di Taman Mini Indonesia Indah itu tetap dipelihara. Hanya dengan mengecat setahun sekali, bangunan itu terlihat sangat kokoh dibanding rumah dinas Kepala Stasiun yang berupa rumah panggung di belakang stasiun tersebut.

Karena fungsinya yang terbatas, tidak ada jalan keluar masuk kendaraan ke stasiun. Jalan masuk kendaraan melalui perumahan penduduk yang dibangun di pekarangan stasiun dengan menyewa kepada PT KAI. "Hasil sewa yang dibayarkan setiap musim panen tembakau seluruhnya sekitar Rp 5 juta, merupakan satu-satunya penghasilan Stasiun Tanggung yang tidak cukup untuk menutupi biaya operasional termasuk gaji enam orang pegawai," jelas Sunarto.

Sepintas bangunan stasiun tertua berukuran sekitar 20 x 8 meter itu masih utuh, tetapi sejak tahun lalu di teras yang semula berfungsi sebagai peron dibangun ruangan sinyal berukuran 4 x 2,5 meter. Dengan adanya ruang sinyal ini, petugas tidak lagi berjalan kaki untuk memindahkan jalur perjalanan KA.

***

DENGAN melihat Stasiun Tanggung dan sekitarnya, bisa dibayangkan alasan Kolonel Jhr van Der Wijk pada tanggal 15 Agustus 1840 mengusulkan agar di Pulau Jawa dibangun transportasi KA untuk kepentingan pertahanan dan keamanan serta ekonomi. Usul itu terwujud ketika pada hari Jumat 7 Juni 1864 di Desa Kemijen, Semarang, dimulai pemasangan jalan rel KA, lalu tanggal 10 Agustus 1867 perjalanan KA lintas Semarang (Kemijen)-Tanggung sepanjang 25 km dibuka dan dioperasikan untuk umum.

Di Desa Tanggung hingga saat ini masih bisa disaksikan areal hutan jati dan hamparan tanaman tembakau lokal atau tebu. Sejak zaman Belanda, kayu jati, tembakau, dan gula di jalur Semarang-Solo merupakan komoditas yang diekspor melalui Pelabuhan Semarang.

Saat ini pun jalur KA Tanggung-Semarang masih diharapkan masyarakat karena lebih hemat waktu maupun biaya. Dengan kendaraan umum, dari Tanggung ke Semarang biayanya sekitar Rp 5.000 dan berpindah-pindah kendaraan perlu waktu 1,5 jam-2 jam. Sedang dengan KA ekonomi seperti ketika KA Pandanaran yang beroperasi hingga tahun 1999, ongkosnya Rp 1.000 dalam waktu setengah jam.

"Kalau masih ada KA ekonomi, paling tidak 40 penum-pang setiap hari tujuan Semarang, atau separuhnya tujuan Solo karena warga Desa Tanggung dulunya berasal dari Solo," jelas Sunarto.

Sejak 16 Mei 2002, Stasiun Tanggung yang sebelumnya dilewati KA barang, KA penumpang Berantas, Matarmaja tujuan Jakarta dari Surabaya dan Kediri, mulai dilalui KA Pandanwangi Semarang-Solo. KA ekspres tersebut tidak berhenti di sepuluh stasiun kecil yang dilewati karena mengejar waktu dua jam menempuh jalur itu. Selain itu, PT KAI khawatir KA Pandanwangi mengalami nasib sama dengan KA Pandanaran yang dirusak penumpang sehingga tidak dioperasikan lagi.

***

TIDAK jauh dari Tanggung, sekitar 10 km, berdiri kokoh Stasiun Kedungjati yang bangunannya lebih luas dengan arsitektur klasik, dibangun enam tahun setelah Stasiun Tanggung. Pengoperasian stasiun yang serupa dengan Stasiun Ambarawa yang kini dijadikan museum KA itu bersamaan dengan selesai dan dioperasikannya untuk umum KA jalur Semarang-Yogyakarta pada 21 Mei 1873. Begitu pula dengan lintas cabang ke Ambarawa dari Kedungjati.

Stasiun Kedungjati, menurut arsitek Ir Andi Siswanto, March MSc, memperlihatkan bagaimana KA diproyeksikan sebagai transportasi yang akan berkembang. Tidak pada saat itu, tetapi hingga masa akan datang. Paling tidak ini dilihat dari bagaimana stasiun itu dirancang, sangat monumental dan sangat teliti dalam penghawaan mengingat tingginya kadar emisi dan radiasi di stasiun karena ramainya orang. Selain itu, stasiun dibangun dengan skala publik. Karena itu, kualitas material termasuk baja untuk rangka emplasemen, harus mampu bertahan hingga ratusan tahun.

Dari segi arsitektur, bisa dipastikan 15 stasiun dari Semarang Tawang hingga Solo Balapan punya daya tarik sendiri. Namun, dari fungsi sebagai prasarana transportasi, sejak awal dirancang untuk kepentingan pertahanan keamanan dan ekonomi. Kedua kepentingan itu ternyata punya keterkaitan yang bisa diatasi kereta api.

Misalnya, pemerintah kolonial Belanda menyetujui pembangunan jaringan KA Semarang-Kedungjati-Ambarawa-Yogyakarta untuk menempatkan 10.000 warga Belanda bekerja di perkebunan. Dari mereka itu nantinya lahir pemuda Belanda yang diharapkan menjadi tentara. (Sejarah Per-keretaapi-an Indonesia-Tim Telaga Bakti Nusantara, Angkasa-Bandung).

Kini, jalur Semarang-Yogyakarta lewat Solo, apalagi lewat Ambarawa nyaris terabaikan. Sebelum KA Pandanwangi beroperasi, jalur Semarang-Solo selain dilewati KA barang, hanya dilalui KA penumpang Matarmaja jurusan Malang-Jakarta, Bangunkerta jurusan Jombang-Jakarta, dan Brantas jurusan Kediri-Jakarta. KA tersebut berhenti di Kedungjati dan Gundih untuk melayani penumpang dari dan ke Jakarta.

Melihat kondisi ini, perlu waktu lama untuk menghidupkan kembali jalur KA Sema-rang-Yogyakarta lewat Solo dan Ambarawa itu. Karena itu, berbagai gagasan muncul untuk memanfaatkan jalur KA yang ada sekaligus menikmati keindahan stasiun tua itu sebagai obyek wisata. (DTH)

Sumber: Kompas, Minggu, 9 Juni 2002

Tuesday, May 26, 2009

Sopir Kopaja &IpoD



Sopir Kopaja & Ipod

Weekend kemarin, saya sempatkan menengok kota betawi,Jakarta. Sudah begitu lama tidak merasakan sumpeknya lalulintas Jakarta,membuat terasa aneh juga ketika harus berpanas2an menunggu alat transportasi yang dibutuhkan maupun menunggu sepinya jalan waktu menyeberang.Sudah sekitar setengah tahun saya di Cilegon, yang NB: jalannya tidak terlalu ramai (tentu saja bila dibandingkan dengan Jakarta).
hari minggu di jakarta kemaren terasa begitu pendek karena cuaca terasa sangat panas, sehingga saya & teman saya,dita hanya "ndekem" saja di kost-annya.Efek panas memang membuat orang malas beraktifitas keluar,dan badan menjadi terasa lemas..tidak terasa waktu cepat berlalu,dan sore pun menjelang,tanpa kami sadari jadwal kami yang sudah terencana untuk jogging di Senayan,muter2 blok M, dan wisata kuliner"Festival bango" pun tidak jadi kami lakukan. Walhasil, keluar juga kami dari "kandang ndekem" jam 5an, itupun karena teman saya harus mampir kantor untuk ngeprint beberapa tugas dari bosnya dan saya harus segera pulang ke Cilegon,karena senin harus sudah masuk kerja. Akhirnya jam 5, dari depan kantor teman saya,kami naik kopaja ke arah Blok M,karena tempat duduk yang masih kosong disamping sopir, maka kami memilih tempat strategis tersebut..setelah agak beberapa lama,baru saya sadari bahwa lagu dangdut yang sedari tadi di puter om sopir adalah dari Ipod!!!Wow!!!saya terheran heran!!ternyata canggih juga om sopir satu ini...atau jangan jangan saya yang kelewat jadul..karena tidak tahu bahwa Ipod sudah common practice dipakai oleh para sopir kopaja...wah..wah...makin canggih aja ya sekarang...apalagi hidup di daerah jakarta, memang harus update teknologi juga...karena, di Cilegon, para sopir angkotnya kayanya belum ada yang pakai Ipod..meski sound systemnya dibuat kerlap kerlip untuk menarik penumpang....
kira kira, sebentar lagi apa ya, teknologi yang gampang, praktis, dan applicable untuk semua orang, setelah Hape, Ipod....??????

Thursday, April 23, 2009

Labuan...Suralaya....Pusat...??????



Kondisi masih labil,para siswa masih sibuk ngurus paspor profesi sekaligus panik menyikapi desas desua tentang penempatan...
PDE 10000 MW agak tersendat..dana "cekak"...membuat holding dan kantor pusat (pihak manajemen) menelorkan kebijakan kebijakan baru yang sangat mengejutkan dan tak terduga,baik untuk para karyawan,siswa prajab,capeg,maupun rekanan...
tapi kami sih pasrah aja...semua skenario Yang DiAtas...
sudah ditentukan..dan itu pasti yang terbaik buat kita semua..meski terkadang yang kita dapatkan bukanlah yang kita harapkan,ataupun sebaliknya..
Sebagai manusia, kita harus banyak banyak bersyukur..kurangi mengeluh..nggrundel,meratapi nasib..
kita harus tangguh..melawan ketakberdayaan kita..karena Allah Sang Pencipta selalu mendampingi jiwa kita...
Jadi, entah ditempatkan di Suralaya, Labuan, ataupun Pusat...ikhlasin aja...make it simple...and happy!!!

Wednesday, April 01, 2009

Finally...Joker die....



Only for Batman lovers:

You can't rehabilitate the Criminally Insane. You must wipe their existence from the face of the earth

Just Like the saying goes, "sacrifice one, to save many".

• Batman will never killed The Joker ya know.... he never has the guts to do that....

In The Killing Joke graphic novels, he's trying to 'discuss' this matter with Joker on Arkham Asylum. Here's some of his word;

"I've been thinking lately. About you and me."
"About what's going to happen to us, in the end."
"We're going to kill each other. Aren't we?"

"Perhaps you'll kill me. Perhaps I'll kill you. Perhaps sooner. Perhaps later."
"I just wanted to know that I'd made a genuine attempt to talk things over and and avert that outcome. Just once."

"Are you listen to me? It's life and death that I'm discussing here."
"Maybe my death... maybe yours."

"I don't fully understand why ours should be such a fatal relationship, but I don't want your murder on my... hands..."

Although he was actually talking to the fake Joker since the real Joker already escaped from Arkham but you can see he really don't want to kill The Joker.

And..... on The Dark Knight Returns graphic novels, while trying to captured The Joker, The Joker demand Batman to kill him.
Which Batman refused, and to cut it short, before the police arrived, The Joker twist his own neck and die. He set his body on fire after he 'killed himself'. Not sure how he do that, but this is The Joker we're talking about.
He do that to put the blame on Batman. He wanted the police to think that Batman killed him.
He wanted to make Batman as the bad guy... a villain... and not a hero like everyone else think....

My point is, Batman will never kill The Joker.... and any other villain or criminal on purpose. It's against 'his rule' as stated by Sal Maroni in The Dark Knight movie.

Wednesday, March 11, 2009

Damkar......how r u???

Setelah sekian minggu ninggalin Damkar tercinta...kangen juga euy!!!
tapi hari ini,aku PP nglewatin Damkar pas berangkat-pulang kerja...
sengaja..........
kangen...........
tempat penuh kenangan.....
kangen bakso+jus jambu bijinya terutama..hehehe....
sekarang jadi jauh dech ma jus jambu favorit......
tapi gapapa nding!!
demi kebaikan..

Jus jambu!!!!I miss u!!!!
Kapan ya ngebakso ma anak2 lagi??? i miss that moment!!!
HIks,Damkar...bye....

Friday, February 06, 2009

My-Margarita


Malam kian larut.tapi aku masih disini, terjebak dalam pikiranku,bersamanya. Aku tetap,selalu merasa sendiri,pun kali ini.
Gelapnya jalan raya kota ini sangat menyesakkanku, berjubel tanya bergelayut di otakku, kenapa, di kota sebesar ini,dengan hasil agraria yang begitu hebat, tambang yang begitu berlimpah, tidak dicukupi penerangan??kenapa jalanan kota ini begitu gelap, segelap hatiku,saat ini?
Apa yang dilakukan pemerintah selama ini? keadilan distribusi macam apa yang mereka bagi? kemanakah hasil kekayaan sumber listrik negara?Ahh...aku hanya bisa menghela napas,that's my country!!
Gelapnya malam, membuatku hanyut, larut dalam kesendirian, dalam kerangka pikiranku,untukku,untuknya,masa depanku,masa depannya..Meski di sebelah aku ditemani klienku yang sedari tadi ngorok, terlelap karena perjalanan PP yang kira kira 2x7jam yang kami tempuh hari ini,aku merasa sendiri..
Pukul 00.15,akhirnya sampailah kakiku menapaki lantai lobby hotel yang biasa aku tumpangi untuk melepas lelah,yang selalu kusinggahi untuk bermalam, bila aku berkunjung ke kota ini. Hotel yang memberikan kenyamanan untukku melepas capek yang menumpuk di tubuh,dengan warna bad cover merah hati,favoritku..
Mungkin hanya satu kekurangan hotel ini,tidak bisa mengurangi beban pikiranku,lelah jiwa yang kubawa bawa dalam ratusan kilometer jarak darinya,dalam setiap sudut kursi transportasi yang menemani;taxi,airbus,maupun mobil penjemputku..
Aku tetap disini,sendiri,meski dia ada dalam pikiranku..
Kuayunkan langkahku menuju meja reception, check in yang begitu telat dari jadwal book-ku. Senyum ramah"mbak" receptionist lumayan mengurangi lelahku,dan aku menjadi salut karenanya,untuk jam sedini atau selarut ini(entahlah),mereka tetap bisa melemparkan senyum ketika bekerja.Mungkin inilah yang disebut part of service,atau mungkin keikhlasan bekerja..ahh...entahlah...
Sembari menunggu si "mbak" yang mempersiapkan kamar untukku, kunikmati teguk demi teguk margaritaku..
Cess....lumayan menyegarkan,mengurangi rasa kantuk yang sudah bergelayutan sedari tadi di pelupuk mataku. Berkurang sudah bete karena aroma methane yang melekat dibaju dan tasku. Segera setelah Si "mbak" sudah selesai mengurus kamar untukku dan memberikan kunci kamar untukku,kuteguk margaritaku,tegukan terakhir.
Sambil diiringi bellboy yang membawakan koperku yang notabene bau banget ke kamarku,aku bertanya pada Tuhan,dan diriku sendiri." Oh God, is this my real life?” I’m still awake and just checked in hotel in very early morning???"
God, others are sleeping now, with their dreams, hugged by someone they love....
And he is now...
And here, only me, and YOU. still awake...............................

Thursday, February 05, 2009

Early-Margarita

Malam kian larut.tapi aku masih disini, terjebak dalam pikiranku,bersamanya. Aku tetap,selalu merasa sendiri,pun kali ini.
Gelapnya jalan raya kota ini sangat menyesakkanku, berjubel tanya bergelayut di otakku, kenapa, di kota sebesar ini,dengan hasil agraria yang begitu hebat, tambang yang begitu berlimpah, tidak dicukupi penerangan??kenapa jalanan kota ini begitu gelap, segelap hatiku,saat ini?
Apa yang dilakukan pemerintah selama ini? keadilan distribusi macam apa yang mereka bagi? kemanakah hasil kekayaan sumber listrik negara?Ahh...aku hanya bisa menghela napas,that's my country!!
Gelapnya malam, membuatku hanyut, larut dalam kesendirian, dalam kerangka pikiranku,untukku,untuknya,masa depanku,masa depannya..Meski di sebelah aku ditemani klienku yang sedari tadi ngorok, terlelap karena perjalanan PP yang kira kira 2x7jam yang kami tempuh hari ini,aku merasa sendiri..
Pukul 00.15,akhirnya sampailah kakiku menapaki lantai lobby hotel yang biasa aku tumpangi untuk melepas lelah,yang selalu kusinggahi untuk bermalam, bila aku berkunjung ke kota ini. Hotel yang memberikan kenyamanan untukku melepas capek yang menumpuk di tubuh,dengan warna bad cover merah hati,favoritku..
Mungkin hanya satu kekurangan hotel ini,tidak bisa mengurangi beban pikiranku,lelah jiwa yang kubawa bawa dalam ratusan kilometer jarak darinya,dalam setiap sudut kursi transportasi yang menemani;taxi,airbus,maupun mobil penjemputku..
Aku tetap disini,sendiri,meski dia ada dalam pikiranku..
Kuayunkan langkahku menuju meja reception, check in yang begitu telat dari jadwal book-ku. Senyum ramah"mbak" receptionist lumayan mengurangi lelahku,dan aku menjadi salut karenanya,untuk jam sedini atau selarut ini(entahlah),mereka tetap bisa melemparkan senyum ketika bekerja.Mungkin inilah yang disebut part of service,atau mungkin keikhlasan bekerja..ahh...entahlah...
Sembari menunggu si "mbak" yang mempersiapkan kamar untukku, kunikmati teguk demi teguk margaritaku..
Cess....lumayan menyegarkan,mengurangi rasa kantuk yang sudah bergelayutan sedari tadi di pelupuk mataku. Berkurang sudah bete karena aroma methane yang melekat dibaju dan tasku. Segera setelah Si "mbak" sudah selesai mengurus kamar untukku dan memberikan kunci kamar untukku,kuteguk margaritaku,tegukan terakhir.
Sambil diiringi bellboy yang membawakan koperku yang notabene bau banget ke kamarku,aku bertanya pada Tuhan,dan diriku sendiri." Oh God, is this my real life?” I’m still awake and just checked in hotel in very early morning???"
God, others are sleeping now, with their dreams, hugged by someone they love....
And he is now...
And here, only me, and YOU. still awake...............................

Fajar tetap menyingsing

Kali ini,
Biarkan aku menatapmu
lekat,erat,hangat,sejenak,jauh..
Meski tertutup tirai awan,silau mentari

Dunia mungkin marah!
melihatmu,melihatku
melihat angkuh laku jiwa tak tentu
menentang gravitasi,rotasi..

Biarkan..
Biarkan mereka menelorkan hujatan mereka
Membasahi lengan kita dengan ludahnya
Toh,kita tetap kita,
berada disini, bersama waktu..

Terimakasih waktu,
atas warna, dan makna
Dalam rengkuhan hidup yang terlalu luas
untuk dipahami, dimengerti..
Dalam kubangan abu abu
sesak manusia munafik..
Hanya engkau,setia menemani dan mengerti..

Kali ini,
Dunia tidak perlu mengerti aku secara sempurna.
Karena aku jua tak memahaminya dengan sempurna
Keras hati berucap serumpun kata
"Aku ada untuk memahami dan memaknainya,untuk apa dimengerti?"

Dunia tak perlu menjawab,
atas pertanyaan bodohku
Dunia tak perlu mentertawaiku,
atas kelakar yang tidak lucu
Pun tidak perlu menangisiku,
atas kepergianku..
Mereka tetap takkan mengertiku
Mereka tetap mereka,
Dan aku tetap disini,bersama waktu
meski bumi enggan berputar lagi,karenanya..
Toh waktu tetap berlalu,menemaniku
(Meski) aku akan pergi,
Aku akan (lahir) kembali
Karena selama apapun malam berlangsung,
Fajar akan tetap menyingsing..

Januari

Inilah akhirnya
pangkal, dan ujung
di ujung cerita yang penuh cerita
di akhir sebuah usaha,
dan penantian..

kubersimpuh merengkuh bumi
mencium beningnya embun rumput pagi
dan bersyukur
bahwa engkau ada

aku sendiri,dan selalu sendiri
kemarin,lalu,hari ini
tapi esok,
aku akan meninggalkan kesendirianku
karena kau dan dia, menemani

januari,
sebuah senyum terukir diujung jari,
menari lentik melambai menjauh
dan kau, pun disini
tetap disini,
bersamaku.
dan matiku.

Thursday, January 22, 2009

Doa..


Ya Allah,
Terimakasih Engkau telah menciptakan dia dan mempertemukan saya dengannya.
Terimakasih untuk saat saat indah yang dapat kami nikmati bersama.
Terimakasih untuk setiap pertemuan yang dapat kami lalui bersama.

Saya datang bersujud dihadapanMU..
Sucikan hati saya ya Allah, sehingga dapat melaksanakan kehendak dan rencanaMU dalam hidup saya.
Ya Allah, jika saya bukan pemilik tulang rusuknya, janganlah biarkan saya merindukan kehadirannya...
janganlah biarkan saya, melabuhkan hati saya di hatinya...
kikislah pesonanya dari pelupuk mata saya dan jauhkan dia dari relung hati saya..
Gantilah damba kerinduan dan cinta yang bersemayam di dada ini dengan kasih dari dan padaMU yang tulus, murni...
dan tolonglah saya agar dapat mengasihinya sebagai sahabat..

Tetapi jika Engkau ciptakan dia untuk saya...
Ya Allah, tolong satukan hati kami...
bantulah saya untuk mencintai, mengerti, dan menerima dia seutuhnya..
berikan saya kesabaran, ketekunan dan kesungguhan untuk memenangkan hatinya...
Ridhoi dia, agar dia juga mencintai, mengerti dan mau menerima saya dengan segala kelebihan dan kekurangan saya sebagaimana telah Engkau ciptakan...
Yakinkanlah dia bahwa saya sungguh sungguh mencintai dan rela membagi suka dan duka saya dengan dia..

Ya Allah Maha Pengasih, dengarkanlah doa saya ini...
lepaskanlah saya dari segala keraguan menurut kasih dan kehendakMU..
Allah Yang Maha Kekal, saya mengerti bahwa Engkau senantiasa memberikan yang terbaik untuk saya..
luka dan keraguan yang saya alami,pasti ada hikmahnya...
Pergumulan ini mengajarkan saya untuk hidup makin dekat kepadaMU, untuk lebih peka terhadap suaraMU yang membimbing saya menuju terangMU...
Ajarkan saya untuk tetap setia dan sabar menanti tibanya waktu yang telah Engkau tentukan...
Jadikanlah kehendakMU dan bukan kehendak saya yang menjadi dalam setiap bagian hidup saya...
Ya Allah,semoga Engkau mendengarkan dan mengabulkan permohonanku..
Amien..

Monday, January 19, 2009

Insiden Highheels....lepas!!!

Chronoforceku menunjukkan sekitar jam 3 pagi,aku sudah lupa tepatnya..
udara dingin stasiun Tawang mulai terasa ketika aku mulai berjalan menyusuri gerbong,keluar kereta..

saltum!!ya, saltum!!!
baru kali ini aku bepergian dengan kostum yang benar benar aneh,salah..dah yang pasti..ga gue banget!!
baru kali ini, aku bepergian jarak jauh dengan memakai rok panjang, dan high heels!!!hehehe...sejarah hidup dimulai...
berawal dari berat badan yang sudah mulai kurang bisa dikompromi,yang mengakibatkan semua jeansku hampir tidak muat..memaksaku menggunakan rok dalam perjalanan kali ini..dan karena terburu buru pulang mengejar kereta,dan yang sialnya sandal jepit hitam fav-ku lagi menghilang entah kemana, terpaksa kaki menyambar sandal yang ada.yang unfortunately..adalah my highheels!!
sesampai di stasiun senen,dengan kondisi injury time,aku terpaksa mengantri di toilet,untuk mengganti rok panjangku dengan jeans..(yang dengan susah payah aku memaksa memakainya)..karena aku juga tidak mau riweuh selama perjalanan nanti..
hhh...jeans...still the best lah...

Paginya suasana stasiun tawang membuat semua orang berebut merambah lantai stasiun,mereka berjubel berebut untuk keluar dari gerbong secepatnya..
entah karena alasan apa,mungkin ingin segera melanjutkan tidurnya dirumah, bertemu keluarga dan orang terkasih, atau hanya segera melihat pintu rumah yang menanti setiap saat kedatangan...

Tapi semua alasan itu, tidak ada padaku..
tidak ada alasan bagiku untuk berjubel dengan mereka,dengan alasan yang mereka punya...toh kereta sudah berhenti..dan stasiun tidak berlari...aku berjalan dengan tenang..
tapi yang aku herankan adalah, kenapa aku harus terburu buru turun dari gerbong yang sebenarnya tidak terlalu tinggi, tapi cukup amat tinggi...bagi orang yang lompat dengan memakai sepasang high heels!!!
dan walhasil,prak!!!!
sandal kiri kesayanganku hampir lepas heelsnya...
oh God!!!aku lupa lompat dengan ketinggian gerbong ini...aku lupa kalau aku memakai hak tinggi...
like people says to me:" preman will always be freman"...
hehehe....
yeah...mungkin istilah itu tepaaat banget buatku di pagi itu...

biasanya hal negatif sekecil apapun membuatku menggerutu..tapi entah kenapa, kali ini aku tidak menggerutu..malah aku tertawa,mentertawakan kebodohanku,dan memikirkan bagaimana bisa terlihat normal berjalan..dan tidak memalukan ketika bertemu dengannya...
seseorang yang akan menjemputku....

-to be continued-

Thursday, January 15, 2009

HAL INI..

Semakin aku hitung, semakin aku sadar...bahwa dia ada..
Dan, sebenarnya..tidak perlu kuhitung..karena dia ada..dan aku merasakannya..dia benar benar ada..
aku mengetahuinya.

Dentingan bel stasiun mengiringi hangatnya topik yang sedang kami bicarakan,pagi itu..masih begitu dini..sedini hubungan kami..yang memang belum kami sadari..
Ditemani dua cup, vanilla latte & coklat panas yang mengepul di tangan kami masing masing,kami melanjutkan pembicaraan yang mulai bertopik,karena dinginnya udara pagi Semarang sudah mulai bisa diatasi dan membuat mata kami mulai terbuka...entah karena topiknya, hot beveragesnya, atau teman ngobrolnya..
yang pasti kami tahu, kami "ada" saat itu...
volume suaraku mulai merayap dan memenuhi seluruh dinding ruang tunggu executive stasiun, dan dia mulai mengingatkanku untuk bertoleransi terhadap orang lain, yang masih terkantuk dan mungkin ada yang tertidur di sofa..aku pun tersenyum simpul, menerima semua kritiknya..dan aku sangat senang dia ada untuk mengingatkanku..

Alunan adzan subuh mulai berayun ditelinga kami memanggil untuk "meeting" dengan "Sang Penguasa", dan alhamdulillah kami melewatkan subuhan bersama kami yang pertama di mushola stasiun.

Kenapa??
Dan, Kenapa??

Kenapa dan bagaimana ini terjadi??
Apakah ini??Apakah "Hal ini"??

Aku ada. dia ada. dan DIA pasti ada, diantara kami..
Dan aku tak tahu, perasaan ini ada, dan begitu nyata..dia memberiku segalanya,mesti dia tidak melakukan apapun.Dan aku pun memberinya segalanya, meski aku tidak melakukan apapun..aku hanya tahu, bahwa dia juga tahu, akan "Hal ini"..

Hal ini
terjadi
pada saat yang mungkin bersamaan..(mungkin)
begitu aneh memang,
tapi ini benar benar terjadi..
hahahaha........
that was my first time, to feel this, unpredictable thing,unpredictable moment..
but we knew, we want it..we feel it..

Seandainya aku boleh sombong pada dunia, pasti aku sudah berteriak: ada apa ini??
dan aku pun berteriak..kencang..kencang sekali...tapi sayang, terbatasi tembok dinding hatiku..tetapi, setiap sel dalam tubuhku mendengarnya..mengetahuinya...
aku pun tersenyum...
entah senyum apa..aku pun tidak begitu memahaminya..karena kusimpan senyumku ini,hanya dihatiku..

dan kusematkan diujung bibirku, sebuah senyum nyata...ketika aku dibelakang punggungnya..melewati segarnya udara Semarang pagi diatas sadel motornya,yang terbasahi oleh embun selama 3 jam teronggok di parkir stasiun...
karena aku harus pulang meninggalkan stasiun, dan berlabuh sementara di rumah gadis kecil yang telah menunggu kepulanganku..
tapi "Hal ini"..aku telah mengetahuinya...
Bahwa ada sesuatu yang telah berlabuh...

dan " Hal ini"...benar benar nyata..........


---Based on memory;26th Dec 2008---