Wednesday, May 29, 2013

lagi keranjingan lagunya sandy sandhoro.

Lagi seneng banget ma lagunya sandy sandhoro, 'Tak pernah padam".
tiap hari, akhir akhir ini aku muter lagu ini di kantor, sambil merem merem niruin plus menghayati lagunya sandy...
intinya sih.. " we never know for what life will bring us , one thing i know I have love."
ini nih liriknya..

Senyumanmu masih belum terkenang
Hadir selalu seakan tak mau hilang dariku dariku
Takkan mudah ku bisa melupakan
Segalanya yang telah terjadi
Di antara kau dan aku, di antara kita berdua
*courtesy of LirikLaguIndonesia.Net
Kini tak ada terdengar kabar dari dirimu
Kini kau telah menghilang jauh dari diriku
Semua tinggal cerita antara kau dan aku
Namun satu yang perlu engkau tahu
Api cintaku padamu tak pernah padam, tak pernah padam

Takkan mudah ku bisa melupakan
Segalanya yang telah terjadi
Di antara kau dan aku, di antara kita berdua

Kini tak ada terdengar kabar dari dirimu
Kini kau telah menghilang jauh dari diriku
Semua tinggal cerita antara kau dan aku
Namun satu yang perlu engkau tahu
Api cintaku padamu tak pernah padam
Api cintaku padamu wooo ooo yeah

Kini tak ada terdengar kabar dari dirimu
Kini kau telah menghilang jauh dari diriku
Semua tinggal cerita antara kau dan aku
Namun satu yang perlu engkau tahu
Api cintaku padamu tak pernah padam, tak pernah padam

Monday, February 25, 2013

Aku pulang


Desember,2012

Aku pulang, dengan senyuman.
Aku pulang membawa banyak hal.
Aku pulang, selepas melepasmu. Engkau yang tak pernah kumiliki, bahkan hingga kita berpisah.
Deraian air mata ini tak dapat kubendung,teriakan sakit ini tak dapat kutahan, berontak dan terus berontak keluar dari bibirku.
Aku, yang senantiasa memilikimu, ternyata tidak pernah memilikimu. Aku yang enggan berkata “Aku mencintaimu”, ternyata jatuh dan tersungkur ketika kehilanganmu.
Cinta,
Kenapa kau begitu berbahaya?hingga mampu menggerogoti sel sel sehat dalam tubuhku,bahkan akal sehatku yang tak kasat lensa optic.
Cinta, kenapa sekarang kau terasa begitu kejam? Obat yang kau berikan selama ini tak lebih dari racun belaka, membuai nan manis dan mesra..membawaku ke buaian lamunan nan indah,bak di syurga..membuatku merasa..begitu berbeda..Tapi kini, tak hanya pahit, tapi juga luka..luka yang begitu jauh menyelam ke ruang ruang yang hampa sekalipun dalam jiwa ini.
Tak pernah kutahu, hidup begitu berwarna seperti ini, meski kali ini, aku mendapatkan warna hitam kelam dalam torehan lembaranku.
Where do you go? The more I look forward the answer, the more you torture me…

Januari.

#Cantik..
When people say that you are pretty, don’t trust them, because you are not pretty, you beautiful.

Monday, November 05, 2012

I'm 30 already, and it's OK.


Comparisons are easily done
Once you've had a taste of perfection
Like an apple hanging from a tree
I picked the ripest one, I still got the seed
Kutipan lagu thinking of you-nya katy perry sungguh rasanya menampar aku yang saat ini mungkin sedang kembali ke masa "identity crisis"... banyak hal, terlalu banyak mungkin,hal-hal yang entah kenapa tiap hari berputar putar saja di kepalaku,mungkin jika dikomparasikan dengan CPU, RAMnya jadi lemot karena memory penuh:p Mungkin saatnya "DEFRAG" my head...... Dengan segala keterbatasan, dan juga kemampuanku, aku sangat sadar blog bukanlah media untuk curhat,bukan tempat untuk mengumpulkan hal pribadi yang dapat dikonsumsi publik, but it can be more than that. tapi keterbatasanku saat ini, setelah sekian lama meninggalkan blog yang bertahun tahun tidak berkembang dan terbengkalai,dan biasanya hanya berfungsi sebagai media untuk curhatku saja..kali ini...aku menggunakannya untuk hal yang sama.REDUNDANT!!mungkin bila si mantan bos ku dulu tahu, aku bakal dikata-katai seperti itu, hehe..never mind..karena aku lagi "terbatas". Terbatas untuk dapat bercerita, terbatas untuk dapat berekspresi, terbatas untuk meluapkan semua yang ada di kepala, which just spinning arround and won't move exit my head. Bila semua kata, kalimat ada editornya..aku pun tidak membolehkan diriku menggunakan kata "terbatas" itu...yangs eolah-olah menunjukkan aku orang yang putus asa, sedangkan dekat denganku ada Allah yang selalu senantiasa ada didekatku, mendengarkanku, dan memenuhi janji-janjiNya?? Semoga kata "terbatas" yang aku gunakan dapat sedikit bergeser dari deskripsi yang aku utarakan diatas..karena terus terang aku masih punya pegangan dan curhat terhadap Beliau, Allah SWT..yang 24 jam ada disetiap nafas yang kumiliki. Aku hanya sedikit ingin menguraikan melalui tulisan, siapa tahu aku mendapatkan bantuan, komentar,atau setidaknya bila terurai satu persatu aku dapat mengatasi, dan mengeluarkannya sedikit sedikit sehingga tidak menjadi beban lagi untukku. It's time to defrag.
 --I'm 30 already-- Tidak terasa, umurku sudah memnnuhi separuh dari masa rata-rata yang allah berikan kepada umatnya untuk belajar didunia.maybe i can say " I'm 30 already and I'm OK" tapi mungkin ini salah satu penyumbang terbesar dari "identity crisis" yang sedang kuhadapi.bukan karena angka yang melekat, for me age is just a number.others who have bigger number than me, many of them still feel OK then.. Tapi lebih dari, kabar-berita-issue- dan lain hal yang alih alih menempel padaku, secara pribadi. Apa dan mengapa? Apa saja isse yang bisa mengusik jiwa yang sedang menata diri ini?hamil,usia pernikahan,karir,sekolah,pengetahuan,kesempatan,rumah,mobil,cinta............ ternyata banyak yaa??truss, kenapa semua bersifat duniawi/adakah yang menggelisahkanmu yang bersifat non-duniawi?bisikku sendiri ke dalam sanubari hatiku..kenapa aku harus gelisah??karena aku "sedang terbatas" kawan....dan aku butuh menorehkannya.

Thursday, April 12, 2012

Netherland-2

Subuhan pertama di Eropa.
Ini hari kedua saya berada di Belanda, tapi ini pertama kali saya sholat subuh disini.Perbedaan waktu yang cukup signifikan antara Indonesia-Belanda (sekitar 6 jam) memang agak sedikit membuat jetlag jam biologis tubuh. Jam makan,jam tidur,jam sholat, dan hal-hal lainnya harus disesuaikan dengan kondisi di sini.Alhamdulillah, sebelum berangkat ke belanda hape sudah di setting menyesuaikan jam disini.
Setelah bangun karena alarm sholat subuh,sholat, dan setelah itu ga bisa tidur lagi maka saya memutuskan untuk mandi, tapi sayang sudah keduluan temen. Memang hotel tempat kami menginap cuma terdapat satu kamar mandi per lantainya, jadi harus share dengan teman-teman yang lain meskipun diantara teman2 lain saya perempuan sendiri.tapi tidak masalah buat saya, karena hidup di negara orang ga boleh manja kan??lagian saya sudah terbiasa dengan kondisi ini sebelumnya waktu kost di daerah balaraja, Tangerang.
Udik 1: ulah yang paling menggelikan adalah ketika saya melakukan kebodohan yang berurusan dengan kamar mandi.Di hotel tempat kami tinggal selama 4 minggu kedepan ini,penggunaan lampu memang sangat efisien.di setiap kamar hotel, hanya ada satu lampu, itupun sangat redup, mungkin sekitar 5-7 watt.Sedang di lorong ruangan, tangga, ataupun, kamar mandi semua lampu hanya akan menyala jika ada orang lewat, mungkin setiap lampu menggunakan sensor heat atau apa lah sehingga lampu tidak akan menyala lama, antisipasi jika ada yang lupa mematikan saklar lampu.
Di kamar mandi, saya tidak tahu letak sensornya dimana, pertama kali ingin mandi, begitu masuk saya lambaikan tangan ke atas untuk terbaca sensornya,tapi sayang...gagal!! saya berusaha lagi, membuka-lalu menutup pintu kamar mandi, tapi tetap saja lampu tidak menyala, jadi analisa saya mungkin salah. Sensor tidak berada diatas ataupun karena perbedaan intensitas cahaya buka-tutup pintu. Dalam gelapnya ruangan, saya tetap berusaha untuk loncat2, melambai-lambaikan tangan terus, sampai pegel rasanya tangan...walhasil setelah sekian lama, tetap GAGAL!!hehehe...sungguh udik.. akhirnya dengan langkah gontai saya keluar ga jadi mandi,nunggu ada teman yang menggunakan kamar mandi duluan, supaya lampunya masih nyala..:)
setelah bercerita dengan teman kamar sebelah, yang sama sama dari Indonesia,akhirnya saya mendapat pencerahan.Kata teman saya, sensornya memang di atas/atap , tapi mungkin karena letak atap yang terlalu tinggi buat saya karena ukuran tubuh saya yang mungil, jadi sensor tersebut tidak membaca ada manusia di dalam kamar mandi, huhhh!!!
Pagi ini, hari kedua di Belanda. setelah mandi pagi, saya cepat cepat berkemas karena pagi ini ada janji dengan teman teman yang lagi ambil Master disana mau jalan-jalan ke Rotterdam.Dengan menggunakan baju berlapis, longjohn, kaos lengan panjang, sweater pink, serta tak lupa coat andalan membungkus tubuh.Setelah sarapan roti gandum, plus selai strawberry dan coklat, segelas susu segar, dan apel kami (saya Cs) berangkat menuju ke st. Leeuwarden.
15 menit jalan terburu buru membuat hawa dingin Leeuwarden tidak terlalu kerasa di badan. Jam 9 pas akhirnya sampai di St. Leeuwarden, disana teman2 sudah menunggu .sesudah cipika cipiki kami langsung menuju ke kereta, karena jam 9.15 kereta berangkat. Satu hal perbedaan transportasi di Indonesia dan Belanda adalah ketepatan waktunya. Mereka hamper selalu on-time, kalaupun ada delay pasti ada pemberitahuan di papan elektronik.Sedang, kalau di Indonesia penumpang biasa dibiarkan terbengkalai di stasiun atau fasilitas transportasi lainnya tanpa pemberitahuan yang pasti.-to be continued...

Tuesday, April 10, 2012

Asem asem buncis





“Masak apa nduk, hari ini?” suara lembut ibu terdengar di telepon.” Ehm…asem asem buk, bumbune napa nggih?” jawabku pagi itu.”Lah, wong kok lalinan, mbendina kok takon bumbune, bola-bali..ora dicatet to?” jawaban yang selalu sama ketika aku tanya resep ke beliau karena aku memang selalu lupa konten bumbu untuk setiap masakan yang akan kumasak. ”Hehehehe, supe buk, miri,bawang,cabe ijo,salam laos,kecap manis, tomat ijo, gula merah,penyedap, nggih? menawi mboten kelintu?” Jawabku hanya untuk memastikan.
“Yaa,cabe ijone dipotong potong sama ukurane kaya buncise,yen pengin tambah pedes,tambahi rawit dipotong potong. Ojo lali, daginge digodhog sik nganti empuk. Wis yaa…ibuk yo meh masak ki, kana lik ndang masak, ben rak kawanen,kan nek masak nak nik nak nik ubet wae,rak bar-bar..” tutup ibuku dipembicaraan pagi itu. Memang sudah menjadi kebiasaan burukku tidak mau mengingat resep resep yang diwariskan ibuku meskipun, sangat sering aku menggunakan resep resep itu,tapi tetap tidak ada satu pun yang benar benar tersimpan baik di otakku.Itu, yang mungkin terkadang membuat ibu geleng gelang kepala dengan kebiasaan jelekku itu. Karena, terkadang biaya telpon untuk menanyakan resep tidak seimbang dengan biaya yang dikeluarkan untuk makanan yang akan aku masak.
“Assalamualaikum..” suara berat laki laki yang sangat familiar terdengar dari pagar depan rumah”.”Wa’alaikum salam” jawabku sambil tergopoh gopoh kedepan membukakan pintu pagar. Seuntai senyum yang tiap kali membuatku tersenyum balik menyembul dibalik pagar.
“Iiihh…kok belum mandi???pasti kecuut…”ledeknya ke aku yang masih terlihat lusuh, rambut acak acakan dengan kaos oblong dan sandal jepit andalan. “Kan emang lum mandi sayaang, kan lagi masak..buat kamu..”. balasku membela diri, padahal memang sejak lahir aku punya kebiasaan malas dan menunda mandi. “ duduk dulu ya sayang,mau minum apa?teh manis? Genduk sambil masak yaa…”
Rutinitas tiap weekend memang selalu menjadi kegiatan yang paling aku tunggu.bukan karena aku dapat lepas sejenak dari tumpukan dokumen-dokumen dikantor yang harus diselesaikan,omelan bos yang suka geregetan kalau RAB proyek yang kupegang belum selesai, ataupun kebul asap metromini dan debu kota yang selalu menemani weekdaysku tiap hari, tapi…karena weekdays memang selalu special untukku, karena aku bisa berekspresi memasak yang sudah menjadi hobbyku,dan yang pasti mendapatkan senyuman dan tawanya yang sudah kulewatkan selama 5 hari kerja atau kadang 2 minggu lebih bila aku harus menyelesiakan proyek diluar daerah. Tapi weekend ini, semua terasa berbeda. Jam dinding sudah menunjukkan pukul 11.30, dan aku masih tergelung selimut sambil memeluk guling ochan kesayanganku. “Mbak!!!banguuuunn….!!!” teriak Fatimah anak pembantu kost kostan mengisi sunyinya kost yang selalu sepi tiap akhir minggu gini.”Mbaaakkk!!!banguuun…!!!Molor aja! Anak perawan kok bangunnya siang!! Nggak beli pecel tah??” suaranya makin lama makin berisik merayap disemua dinding kamarku.”Iya fat,udah banguuun…”jawabku sambil menggelungkan selimut ke badanku. “Cuman lagi males bangun ajaa.., emang ada apa??pagi pagi dah berisik aja”. “Hey, pagi apaan?udah siang tau!liat jam no!udah hampir jam 12!udah mo lohor!nggak bangun, nggak mandi, nggak makan pa?masnya emang ga datang ya?”
“Aduuh, berisik amat siih anak gembul satu ini”gerutuku dari kamar.”Ada apa sih fat?”tanyaku lagi ke Fatimah masih sambil tiduran di kasurku. “Heehehehe, nggak ada apa apa, fatima mo liat infotenmen mbak.., boleh yaa??”lanjut dia. Kebiasaan dia kalau liburan akhir minggu nonton tv di kamarku untuk update infotainment tentang artis2 yang hampir nggak ada gossip satupun yang terlewat olehnya. Bahkan semua nama artis, baik dari yang memang sudah tekenal sampai artis iklan yang baru nongol sesekali di tv pun dia hapal namanya . ” Udah, masuk aja! Nggak dikunci kok”. “Emang masnya nggak dateng ye?”tanyanya lagi.pertanyaan yang sangat nggak aku suka saat ini.”Enggak”, jawabku singkat. “Tumben, biasanya aja ude disini ngeledekin aku,wah ngga ada yang bisa dipalakin dech, hehehe.biasanya kan bawa cokelat,kalo nggak, eskrim...”timpalnya sambil meraih remote diatas tv dan melirik ke aku.”Eh, kok matanya bengkak??habis nangis yaa??wuaah…pantesan nggak dateng, berantem ye??,maaf ya mbak Fatima nggak tau, gapapa nih Fatima nonton tv disini??” pertanyaan retorik dilontarkannya ke aku. “nggak papa”jawabku singkat lagi sambil membalikkan badan membelakangi dia dan melanjutkan tidurku.
“Din..din…!din..din…! , teet..teet…!teet teet..!tuut..!tuut…!tuut…tuut…! aneka suara bel mobil,metromini,taxi,bemo, dan entah apa lagi memenuhi gendang telingaku pagi ini.Kepalaku jadi tambah pusing setelah semalaman nggak bisa tidur. Memang, sudah seminggu ini aku sudah nggak bisa tidur nyenyak,malah bisa dikatakan aku benar benar nggak bisa tidur. Sejak kejadian itu, aku jadi nggak bisa ngapa-ngapain lagi,hidup terasa sangat hampa.sudah seminggu ini aku berangkat kerja dengan mata sembab dan bengkak, kerjaan kantor yang biasanya kukerjakan dengan penuh antusias menjadi terasa hambar bagiku.Meski, aku berusaha benar benar focus untuk menyelesiakan proyek yang sedang kupegang karena hampir masuk ke tanggal penagihan.tetapi, tetap saja, sesekali bayangan dia melintas.senyumannya, tawanya, ledekannya,pujiannya… aiishh…aku merindukan semuanya..semua itu…yang sudah sekian hari menusuk nusuk jantungku. Hampir setiap setengah jam ku cek hape jadulku, nggak ada sms masuk. Dan tetap, nggak ada telpon satupun darinya masuk.
----------------------------------------------------&&&---------------------------------------------------
“Nduk, cepet…, Mas laper nich..”.
“Iya, iya…ini udah mateng kok..” kusiapkan sarapan yang sekaligus jadi makan siang kami. “Hmm, baunya enak nduk, masak apa sih ini?” Tanya dia begitu makanan sudah komplit kusajikan di atas meja. “ asem-asem buncis, khas Semarangan, sama tempe goreng..”, jawabku smabil membuka tutup penanak nasi dan mengibaskan kebul uap nasi yang masih panas. “ seberapa mas, segini?” tanyaku sambil mengambilkan sepiring nasi penuh untuknya. “ Iya.iya..mas laper banget nich…”jawabnya sambil meraih piring yang kupegang, sepertinya dia sudah terlalu lapar menunggu sang chef yang memasaknya tidak bisa cepat.
“Hmm…seger banget nduk!, enaaak….” pujinya sambil menahan panas dan pedasnya makanan yang dia masukkan ke mulutnya.Akupun hanya bisa tersenyum puas, karena masakan ku dipuji. “Mas, nambah lagi yaa..”sambil menyodorkan piringnya yang ketiga kalinya ke aku. “Mas, maemnya banyak banget..aku sih nggak papa, seneng seneng aja mas makannya banyak berarti masakanku enak. Tapi, kasian perutnya lho..ntar kekenyangan sakit perut.” Jawabku yang khawatir karena sudah dua piring porsi dia lahap. “hiiihh…nggak papa, itu kan nasinya masih, sayang kalo disisain tinggal segitu, nanggung..lagian enak banget…bener, masakanmu kali ini enak sayang,namanya apa?sayur asem ya??mas nggak pernah makan sekalap ini..hehehe,”bujuknya supaya nasi yang tertinggal di penanak nasi boleh dihabiskan. “Asem-asem sayang, bukan sayur asem. Kalau sayur asem bahannya kan sayur sayuran,biasanya ada kacang panjang,labu siam, daun melinjo itu lho..terus, bumbunya juga beda. Kalau ini, namanya asem-asem,bumbunya pakai kecap,khas Semarang”.akhirnya kujelaskan ke dia supaya kalau suatu saat dia request untuk dimasakin jadi nggak salah. “ Sluurrp….aah…….” dia seruput tes manis panas favoritnya. “Mantaap…, ini teh yang biasa kita beli kan nduk?enak, pas banget” puji dia sambil menikmati the panasnya. “iya mas, biasa aja kalii..” jawabku sambil beresin meja yang penuh dengan piring dan makanan.”Bener lho, pas banget genduk bikinnya, apalagi pakai mug ini, rasa dan aromanya khas, enaak..” timpal dia untuk benar benar meyakinkanku. Aku tidak tahu, itu memang benar benar enak atau hanya sekedar menyenangkanku, tapi benar benar kali ini makannya dia banyak sekali.super!!!
“Dee!! Diana!! Teriak mbak eva membuyarkan lamunanku, megembalikan nyawaku kembali ke kehidupan nyata dan menyadarkanku dari lamunan masa lalu yang baru saja memenuhi seluruh ruang memori otakku. “Ehh, mbak eva. Ada apa mbak?” tanyaku gelagapan. “AAh, elo!! Ngelamun aje!, betewe, kapan nih gue bisa nagih ke ABJ?elo kan yang pegang proyek ini? Kata Jack elo yang pegang,kamis bisa ditagih?” Tanya mbak eva nyerocos khas betawinya. “ Besok deh mbak, gua review sekali lagi yaa, baru abis itu gua kirim, and ntar mbak eva bisa kirim tagihannya sekalian. Gua takut ada yang missed aja, OK?”jawabku sambil senyum merajuk. “ OK,awas kalo besok ga jadi lho!lagian, ngapain sih elo ngalamun mulu??udeeh…yang udeeh ya udeeh…ga useh dipikirin aje..ntar tambah sakit loe.ya dee yaa..gue tunggu, besok harus selese!!” cerocosnya sambil ngeloyor pergi.
Ah, seandainya mbak eva tahu, betapa sakitnya aku saat ini, betapa lemahnya aku saat ini, dan betapa aku merindukan moment moment bersamanya yang baru saja memenuhi lamunanku.andai saja mbak eva tahu, aku merindukan memasak untuk seseorang, dan melihatnya kekenyangan karena masakanku…
Resep asem-asem khas semarang :

Bahan :
 Buncis
 Daging sapi, rebus, potong kotak kotak 1 x 1 cm ( sesuai selera), ambil air rebusan daging senbagai kaldu.
 Bawang merah goreng
Bumbu:
 Kemiri
 Bawang putih
 Daun salam
 Lengkuas
 Garam
 Cabai hijau
 Tomat hijau
 Cabai rawit
 Kecap manis
 Bumbu penyedap

Cara memasak :
 Potong potong buncis, cabai rawit, dan cabai hijau 1.5- 2 cm (sesuai selera)
 Belah, dan potong potong tomat hijau menjadi 8 bagian
 Haluskan kemiri dan bawang putih. Geprek lengkuas.
 Tumis bumbu halus,setelah aroma bawang putih keluar, masukkan lengkuas dan daun salam, tumis hingga layu. Pastikan jangan sampai bawang putih dan kemiri gosong.masukkan daging , buncis, cabai.
 Tuangkan air kaldu dari rebusan daging sapi
 Tambahkan kecap manis dan garam
 Setelah buncis dan cabai terlihat setengah layu, masukkan tomat hijau.
 Bila tomat sudah setengah layu, kecilkan api dan tambahkan bumbu penyedap. icip apakah rasanya sudah pas (Manis,pedas, asin,asam, gurih). Bila rasanya sudah pas, matikan api, angkat dan sajikan dengan taburan bawang merah goreng diatasnya.



----------------------------------------------------------------------------------------

Friday, July 23, 2010

cumi saus padang

cumi saus padang

bahan:
900 gr cumi2, potong bulat seperti cincin
1 butir bawang bombay sedang, iris2 tipis
1/2 sdt garam
1/2 sdt air jeruk lemon
1 tangkai serai, iris tipis
3 lbr daun jeruk
2 cm jahe, memarkan
1 sdm saus sambal
1 sdm saus tiram
100 ml air
2 buah asam kandis

bumbu halus:
9 btr b.merah
3 siung b.putih
3 bh cabe merah, buang bijinya

cara:
1. lumuri cumi dgn garam dan air jeruk lemon. diamkan 15 menit.
2. tumis bumbu halus,bawang bombay, serai, daun jeruk dan jahe sampai harum.
3. masukkan cumi, masak sambil diaduk hingga berubah warna.
4. bumbui saus sambal dan saus tiram. tuang air. aduk rata.
5. tambahkan asam kandis. aduk hingga bumbu meresap.
6. tunggu hingga meletup letup, angkat dan sajikan


Note:
asam kandis bisa diganti asam biasa,sedikit saja biar tidak terlalu asam
cuci bersih cumi supaya air jeruk hilang dan tidak terlalu asam
masak cumi jangan terlalu lama, bisa membuat cumi menjadi alot
bila ingin lebih kental sausnya, tambahkan dengan sedikit larutan maizena (larutkan 1/2 sdm tepung maizena+air 2 sdm)
bila ingin lebih pedas dan beraroma, bumbu tumisan boleh ditambah irisan cabe rawit putih (seperti yang dijual seafood kaki lima)

silahkan mencoba!!!

Love disaster,2008

Oktober 2008.
Akhirnya aku menemukan jawaban dari semua ini. Melalui semua pedih yang kurasakan, semua malam penuh tangisan, semua energi yang terkuras dari jiwaku. Kini aku tahu, bahwa aku tidak sendiri. Mungkin saat itu aku memang sendiri, dan jauh sekali rasanya dari Tuhan, sampai aku bertanya; ” Tuhan, dimanakah engkau saat ini? Aku benar-benar membutuhkan bantuanmu saat ini.” Tapi, serasa Tuhan tetap membisu, tak mendengar jeritanku. Aku memang bodoh, mana mungkin Tuhan tidak mendengarku? Mungkin Beliau hanya sedikit membutuhkan waktu untuk memberikan semua jawaban atas pertanyaan-pertanyaan ini, mungkin Beliau membutuhkan sedikit waktu untuk memberiku kesempatan untukku bersabar, dan mungkin Beliau sedikit menguji seberapa tahankah diriku dengan semua kepahitan ini.
Ternyata, kini aku tahu semua jawabannya. Aku memang diciptakanNya dari jenis yang terpilih, yang pantas mendapatkan cobaan seperti ini, karena aku adalah jenis manusia yang paling kuat di dunia ini. Narsis memang, tapi itulah aku. Aku dengan segala kebodohan dan kekurangan yang kumiliki, tetaplah aku manusia yang hebat dan kuat, kalau tidak aku pasti sudah meninggalkan semua cerita ini dengan sia-sia dengan leher tergantung dipintu neraka atau terjatuh kedalam jurang yang tak berujung.

Maghrib terhebat.
Mungkin ini akan menjadi maghrib terhebat dalam hidupku. Sebuah maghrib yang tidak akan terhapus dari memori ingatanku, SEUMUR HIDUP. Bagaimana tidak, aku menemukan seorang wanita, ya seorang wanita bersembunyi dibalik pintu dalam gelapnya sebuah kamar, tepatnya kamar laki-laki. Dan, yang menjadi tanya dalam benakku adalah; ”Kenapa harus bersembunyi?”
Bukankah kalau tidak terjadi apa-apa wajarnya tidak perlu ada yang disembunyikan? Dan, aku tidak peduli lagi, sepertinya jantungku terasa berhenti sejenak, pikiranku kosong, dan tubuhku membatu. Aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan.
Hampir setengah jam aku mengetuk pintunya, dengan suara parau yang hampir habis aku mengucapkan salam, tidak ada jawaban. Aku tahu dia ada di dalam. Teronggok sepeda motornya diluar rumah, yang sudah pasti menandakan ciri bahwa ada penghuni dalam rumah ini. Akupun tidak menyerah, tetap kuucapkan salam sambil mengetuk pintu dengan lebih keras. Tiba-tiba muncul sosok muka mengintip dibalik tirai kamar depan rumah itu, wajahnya, ya..wajah yang selama 7 tahun ini menemaniku. Aku terus mengetuk, dan mengetuk hingga akhirnya dibukalah pintu itu. Pintu itu hanya terbuka setengah, sesosok laki-laki muncul sambil berkata” Kan sudah aku bilang, kalau ada yang akan dibicarakan aku akan menghubungimu!” seraya mengumpulkan segenap tenaga yang tersisa, aku menjawab ” Tolong, aku ingin ikut sholat disini. Waktu maghrib sudah hampir habis.”
Dia tidak bisa menjawab apa-apa dan aku pun masuk kedalam rumahnya. Tiba-tiba mataku tertuju pada kamarnya. Kamarnya gelap, lampu tidak dinyalakan. Aku tahu ada yang ganjil disini. Merupakan suatu keanehan bila maghrib sudah tiba dan menjelang malam tapi lampu dalam rumah tidak dinyalakan. Akupun terus bertanya padanya;” Ada tamu?”
Dia diam, dan terus diam.
Tanpa meminta ijinnya, aku membuka pintu kamarnya yang gelap, kusapu seluruh isi ruangan dengan mata tajamku. Tidak ada apapun, atau siapapun, hingga akhirnya mataku menuju titik paling dekat denganku, sesosok manusia duduk meringkuk bersembunyi dibalik pintu. Ya, dia adalah wanita itu!
Astaghfirullah, Ya Allah Ya Rabb, aku tidak tahu apa yang sedang terjadi disini. Sekian detik aku menatapnya,dia tidak berani menatapku. Aku lalu kembali menutup pintu itu.
Aku lalu masuk dalam kamar mandi, mengambil air wudlu, lalu membiarkannya berbincang dengan teman yang tadi datang bersamaku, yang sedari tadi bingung dan diam saja melihat semua yang terjadi disini.
Aku lalu menunaikan Sholat Maghrib. Entah kenapa, Sholat maghribku kali ini begitu khusyuk, dan aku begitu pasrah. Tidak ada kemarahan dalam hatiku saat itu, hanya ucap syukur yang bertubi-tubi keluar dari hatiku, ucap alhamdulillah yang tak kunjung henti kupanjatkan pada Allah yang Maha tahu, atas semua kejadian yang baru saja terjadi. Terimakasih atas pencerahan yang diberikan, Terimakasih atas semua jawaban-jawaban yang kunanti selama ini. Ya Rabb, terimakasih Kau memberikan jawabannya, bahwa dia bukanlah untukku, dia tidaklah pantas untukku, dan dengan adanya kejadian ini, aku tahu sebenarnya siapa dia, dia yang sangat berpotensi mengulangi perbuatannya saat ini untuk kesekian kalinya di masa yang akan datang, dia yang tidak tahu mengenal akan kata “kesetiaan”, dia yang tidak pernah bersahabat denagn kata “kepercayaan”.. Dia yang menyakitiku. Dia yang menyakitiku.

Aku bukan wanita dzolim.
Aku tidak mau berfikir teantang apa yang baru saja terjadi dirumah ini, karena otakku sudah kosong, dan mungkin, karena aku sudah tahu apa yang mungkin saja sudah terjadi disini. Lalu, kenapa aku tidak berteriak dan melapor ke satpam perumahan bila sudah terjadi zina di waktu maghrib di komplek perumahan ini?kenapa aku tidak memprovokasi masyarakat penghuni kompleks untuk menggerebek rumah ini dengan kaliamt ” 40 rumah sekitar akan ikut terkena adzabnya”?
Tidak! Aku bukanlah orang yang seperti itu, aku bukanlah wanita keji yang dapat berbuat seperti itu diatas kekecewaanku. Aku hanyalah wanita lemah yang kuat, kuat untuk bersabar dan ikhlas menerima semuanya. Wanita yang kuat untuk tidak mendholimi orang lain. Wanita kuat yang tahu berterimakasih. Wanita kuat, yang masih mempunyai akal sehat dan mempunyai rasa kemanusiaan, wanita kuat yang sadar bahwa bila dia melakukannya, maka masyarakat akan segera menuntut mereka untuk segera menikah setelah merajamnya.
Tidak! Aku tidak sekuat itu untuk menegakkan hukum agama! Aku bukanlah orang suci, yang tidak pernah berbuat dosa! Aku bukanlah hakim, penentu mana yang salah mana yang benar, yang layak menghakimi orang lain. Bukan! Aku bukanlah wanita seperti itu. Aku hanya wanita yang tahu, bahwa aku tidak akan sanggup hidup bila melihat dia menikah dengannya, dengan wanita yang sama sekali menurut saya tidak pantas untuknya, wanita yang keji,dan suka berbuat dholim terhadap muslim lain,wanita yang suka memfitnah orang lain.

Aku bilang tidak!
Biarlah luka ini menemaniku, asal dia tidak jatuh ke tangannya. Bila aku tidak dapat memilikinya, maka dia pun tak akan pernah juga memilikinya. Bila aku tidak pantas untuknya, maka dia pun belum cukup pantas mendampinginya. Bila aku tak cukup baik untuknya, maka begitupula dia.
Hatiku hanya dapat berkata,” Siapapun boleh memilikinya, mendampinginya, mencintainya, tapi bukan dia!”, bukan orang yang merusak hubungan kami, bukan provokator atas semua kericuhan ini,bukan ya Rabb..bukan dia...jangan biarkan dia menikah dengannya Ya Rabb..Kumohon, kirimkan wanita tercantik dan terbaik di dunia ini untuknya Ya Rabb,supaya dia bahagia, supaya dia dapat tersenyum tiap hari, supaya ayahnya segera menimang cucu dari keturunan baik-baik,supaya dia tidak kesepian menjalani hari-harinya ya Rabb...tapi kumohon ya rabb, bukan dia....

Friday, May 21, 2010

Curahan hati

Tak perlu jadi orang kaya untuk mengenalmu,
Tak perlu menggoda dan merayu untuk mendapatkan cintamu,
Tak perlu menyakiti orang lain untuk memilikimu,
Tak perlu mobil mewah untuk menjemputmu,
tak perlu memberi cellphone untuk menghubungimu,
Tak perlu ceria untuk bercanda denganmu,
Tak perlu manja untuk mendapat perhatianmu,
Tak perlu memfitnah untuk mendapatkan kepercayaanmu,
Tak perlu seks untuk mengikatmu,
Tak perlu uang berlimpah untuk membahagiakanmu,
tak perlu waktu lama tuk menikah denganmu,
Ku tak perlu semua itu...
Karena kau begitu sederhana...
Kau terima aku apa adanya..
Terimakasih cinta, atas semua kasih sayangmu..
Hidupku,hidupmu, memang begitulah adanya..
Kita ditakdirkan bersatu...

Senyumku

Tersenyum saja.
Beri doa yang terbaik.
Don't let anybody scratch your heart anymore.
sudah di duga kan...(kemampuan mbah darmo menerawang emang tiada duanya, dan banyak buktinya)..like i told everybody before.
kalo kata ayah,"Udah, ga penting!!".
yang penting sekarang sembuh, ga perlu mikir yang lain.
Ayah memang orang terhebat yang kumiliki saat ini, melindungi fisik dan hati sepenuh hati.
Matur nuwun.matur nuwun.your smile in every morning always energize me.