Thursday, April 12, 2012

Netherland-2

Subuhan pertama di Eropa.
Ini hari kedua saya berada di Belanda, tapi ini pertama kali saya sholat subuh disini.Perbedaan waktu yang cukup signifikan antara Indonesia-Belanda (sekitar 6 jam) memang agak sedikit membuat jetlag jam biologis tubuh. Jam makan,jam tidur,jam sholat, dan hal-hal lainnya harus disesuaikan dengan kondisi di sini.Alhamdulillah, sebelum berangkat ke belanda hape sudah di setting menyesuaikan jam disini.
Setelah bangun karena alarm sholat subuh,sholat, dan setelah itu ga bisa tidur lagi maka saya memutuskan untuk mandi, tapi sayang sudah keduluan temen. Memang hotel tempat kami menginap cuma terdapat satu kamar mandi per lantainya, jadi harus share dengan teman-teman yang lain meskipun diantara teman2 lain saya perempuan sendiri.tapi tidak masalah buat saya, karena hidup di negara orang ga boleh manja kan??lagian saya sudah terbiasa dengan kondisi ini sebelumnya waktu kost di daerah balaraja, Tangerang.
Udik 1: ulah yang paling menggelikan adalah ketika saya melakukan kebodohan yang berurusan dengan kamar mandi.Di hotel tempat kami tinggal selama 4 minggu kedepan ini,penggunaan lampu memang sangat efisien.di setiap kamar hotel, hanya ada satu lampu, itupun sangat redup, mungkin sekitar 5-7 watt.Sedang di lorong ruangan, tangga, ataupun, kamar mandi semua lampu hanya akan menyala jika ada orang lewat, mungkin setiap lampu menggunakan sensor heat atau apa lah sehingga lampu tidak akan menyala lama, antisipasi jika ada yang lupa mematikan saklar lampu.
Di kamar mandi, saya tidak tahu letak sensornya dimana, pertama kali ingin mandi, begitu masuk saya lambaikan tangan ke atas untuk terbaca sensornya,tapi sayang...gagal!! saya berusaha lagi, membuka-lalu menutup pintu kamar mandi, tapi tetap saja lampu tidak menyala, jadi analisa saya mungkin salah. Sensor tidak berada diatas ataupun karena perbedaan intensitas cahaya buka-tutup pintu. Dalam gelapnya ruangan, saya tetap berusaha untuk loncat2, melambai-lambaikan tangan terus, sampai pegel rasanya tangan...walhasil setelah sekian lama, tetap GAGAL!!hehehe...sungguh udik.. akhirnya dengan langkah gontai saya keluar ga jadi mandi,nunggu ada teman yang menggunakan kamar mandi duluan, supaya lampunya masih nyala..:)
setelah bercerita dengan teman kamar sebelah, yang sama sama dari Indonesia,akhirnya saya mendapat pencerahan.Kata teman saya, sensornya memang di atas/atap , tapi mungkin karena letak atap yang terlalu tinggi buat saya karena ukuran tubuh saya yang mungil, jadi sensor tersebut tidak membaca ada manusia di dalam kamar mandi, huhhh!!!
Pagi ini, hari kedua di Belanda. setelah mandi pagi, saya cepat cepat berkemas karena pagi ini ada janji dengan teman teman yang lagi ambil Master disana mau jalan-jalan ke Rotterdam.Dengan menggunakan baju berlapis, longjohn, kaos lengan panjang, sweater pink, serta tak lupa coat andalan membungkus tubuh.Setelah sarapan roti gandum, plus selai strawberry dan coklat, segelas susu segar, dan apel kami (saya Cs) berangkat menuju ke st. Leeuwarden.
15 menit jalan terburu buru membuat hawa dingin Leeuwarden tidak terlalu kerasa di badan. Jam 9 pas akhirnya sampai di St. Leeuwarden, disana teman2 sudah menunggu .sesudah cipika cipiki kami langsung menuju ke kereta, karena jam 9.15 kereta berangkat. Satu hal perbedaan transportasi di Indonesia dan Belanda adalah ketepatan waktunya. Mereka hamper selalu on-time, kalaupun ada delay pasti ada pemberitahuan di papan elektronik.Sedang, kalau di Indonesia penumpang biasa dibiarkan terbengkalai di stasiun atau fasilitas transportasi lainnya tanpa pemberitahuan yang pasti.-to be continued...

1 comment:

Anonymous said...

sambungannya mana bu? musti ada cerita horornya yaaa..aku tunggu!!

salam
.:ar:.